1. Felipe Calderon (Meksiko)
Ini dia presiden paling tegas memberantas korupsi di negaranya. Felipe
Calderon memecat lebih dari 4.500 anggota polisi Meksiko sebab terkait
rasuah, penyalahgunaan jabatan, dan kejahatan terorganisasi.
Langkah ini diambilnya sejak dua tahun lalu sampai sekarang. Namun sayang,
bulan depan masa jabatannya bakal berakhir. Padahal masih banyak kasus
korupsi perlu ditangani. Menurut Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International, Meksiko masih berada di peringkat seratus bersama Indonesia, Argentina, Gabon, Madagascar, Malawi, Suriname, dan lain-lain, dengan nilai 3,0.
2. Ellen Johnson Sirleaf (Liberia)
Ini presiden perempuan paling garang dalam memberantas korupsi. Ellen
Johnson Sirleaf bahkan memecat anaknya sendiri bersama 45 pejabat negara
lain sebab tidak menyerahkan daftar kekayaan pada komisi antirasuah.
Mereka tidak boleh kembali menjabat bila belum memberikan deretan penghasilan diperoleh dan darimana sumbernya.
Menurut Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International Liberia ada di peringkat 91. Itu artinya, penanganan korupsi di negara ini masih lebih
baik ketimbang Indonesia.
3. Ollanta Humala (Peru)
Baru menjabat tahun lalu, Presiden Peru Ollanta Humala langsung membuat
hantaman besar di lembaga kepolisian. Dia memecat 30 dari 45 jenderal
polisi, termasuk Kepala Kepolisian Raul Bacerra. Bacerra digantikan
Jenderal Raul Salazar. Berdua saling membahu memberhentikan sepihak
mereka mencuri uang negara satu sol atau lebih. Sol merujuk pada mata
uang Peru. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International negara di Amerika Latin itu menduduki
peringkat 80, dengan skor 3,4.
4. Lee Myung Bak (Korea Selatan)
Tahun lalu, Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak memerintahkan kepolisian
untuk menangkap kakaknya sendiri, Lee Sang Deuk, duduk menjadi anggota
parlemen Negeri Ginseng itu. Deuk dituduh menerima suap Rp 4,9 miliar dari direktur dua bank bermasalah. Uang itu diterima Deuk kurun waktu 2007-2011 sebagai imbalan sebab dia membantu para pimpinan bank itu menghindar dari audit bank sentral negara itu. Kejadian menimpa kakak Myung Bak, membuat presiden itu berkali-kali memohon ampunan rakyat Korea Selatan lewat media. Hingga kini kasus Deuk masih
dalam penyelidikan.
5. Benigno Aquino III (Filipina)
Presiden Filipina Benigno Aquino III dan jajarannya ada di Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi memerintahkan penahanan Mantan Presiden Gloria Macapagal
Arroyo sebab penyalahgunaan dana lotere nasional sebesar Rp 84 miliar.
Aquino juga memecat sembilan orang pejabat di kantor lotere nasional. Jika
terbukti benar, Arroyo dan kroninya bajak menjalani hukuman penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan bebas meski dengan jaminan.
Ini dia presiden paling tegas memberantas korupsi di negaranya. Felipe
Calderon memecat lebih dari 4.500 anggota polisi Meksiko sebab terkait
rasuah, penyalahgunaan jabatan, dan kejahatan terorganisasi.
Langkah ini diambilnya sejak dua tahun lalu sampai sekarang. Namun sayang,
bulan depan masa jabatannya bakal berakhir. Padahal masih banyak kasus
korupsi perlu ditangani. Menurut Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International, Meksiko masih berada di peringkat seratus bersama Indonesia, Argentina, Gabon, Madagascar, Malawi, Suriname, dan lain-lain, dengan nilai 3,0.
2. Ellen Johnson Sirleaf (Liberia)
Ini presiden perempuan paling garang dalam memberantas korupsi. Ellen
Johnson Sirleaf bahkan memecat anaknya sendiri bersama 45 pejabat negara
lain sebab tidak menyerahkan daftar kekayaan pada komisi antirasuah.
Mereka tidak boleh kembali menjabat bila belum memberikan deretan penghasilan diperoleh dan darimana sumbernya.
Menurut Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International Liberia ada di peringkat 91. Itu artinya, penanganan korupsi di negara ini masih lebih
baik ketimbang Indonesia.
3. Ollanta Humala (Peru)
Baru menjabat tahun lalu, Presiden Peru Ollanta Humala langsung membuat
hantaman besar di lembaga kepolisian. Dia memecat 30 dari 45 jenderal
polisi, termasuk Kepala Kepolisian Raul Bacerra. Bacerra digantikan
Jenderal Raul Salazar. Berdua saling membahu memberhentikan sepihak
mereka mencuri uang negara satu sol atau lebih. Sol merujuk pada mata
uang Peru. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International negara di Amerika Latin itu menduduki
peringkat 80, dengan skor 3,4.
4. Lee Myung Bak (Korea Selatan)
Tahun lalu, Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak memerintahkan kepolisian
untuk menangkap kakaknya sendiri, Lee Sang Deuk, duduk menjadi anggota
parlemen Negeri Ginseng itu. Deuk dituduh menerima suap Rp 4,9 miliar dari direktur dua bank bermasalah. Uang itu diterima Deuk kurun waktu 2007-2011 sebagai imbalan sebab dia membantu para pimpinan bank itu menghindar dari audit bank sentral negara itu. Kejadian menimpa kakak Myung Bak, membuat presiden itu berkali-kali memohon ampunan rakyat Korea Selatan lewat media. Hingga kini kasus Deuk masih
dalam penyelidikan.
5. Benigno Aquino III (Filipina)
Presiden Filipina Benigno Aquino III dan jajarannya ada di Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi memerintahkan penahanan Mantan Presiden Gloria Macapagal
Arroyo sebab penyalahgunaan dana lotere nasional sebesar Rp 84 miliar.
Aquino juga memecat sembilan orang pejabat di kantor lotere nasional. Jika
terbukti benar, Arroyo dan kroninya bajak menjalani hukuman penjara seumur hidup tanpa ada kemungkinan bebas meski dengan jaminan.
HeRBoN