Transit Venus adalah peristiwa saat
posisi planet tersebut berada di antara Matahari dan Bumi sehingga akan
tampak sebagai titik hitam yang bergerak di muka Matahari. Kejadian alam
yang langka ini akan terjadi 6 Juni 2012 mendatang.
Mengapa langka? Transit Venus terjadi
hanya dua kali dalam satu abad. Uniknya, antara transit pertama dan
kedua jaraknya 8 tahun, namun peristiwa berikutnya harus menunggu lebih
dari seabad, 121 tahun atau 105,5 tahun tergantung periodenya.
Transit Venus terakhir kali terjadi tahun
2004 dan berikutnya akan terjadi 6 Juni 2012. Setelah itu, baru tahun
2117 transit Venus akan kembali terjadi.
Artinya transit Venus mendatang pada 6
Juni 2012 mungkin kesempatan terakhir bagi sebagian besar orang yang
hidup saat ini untuk menyaksikannya kecuali berumur panjang lebih dari
100 tahun.
Muhammad Rayhan, Ketua Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ)
mengatakan, Venus yang memiliki periode revolusi mengelilingi Matahari
rata-rata sekitar 200 hari sementara Bumi yang 365 hari memang akan
selalu pada posisi sejajar setiap 19 bulan yang jatuh Juni atau
Desember.
Namun, tidak setiap kalau terjadi transit Venus. Hal ini karena orbit
Bumi dan Venus punya perbedaan sekitar 3,4 derajat. Posisi sejajar dan
lurus hanya terjadi berulang dengan periode 8 tahun, 121 tahun, 8 tahun,
dan 105,5 tahun.
Transit hanya terjadi untuk dua planet inferior atau planet dalam
yakni Merkurius dan Venus. Hal ini karena kedua planet itulah yang
mungkin melintas di antara Bumi dan Matahari. Sementara planet lainnya
tidak mungkin terjadi transit dengan Matahari.
“Karena kedua planet di antara obit Bumi dan Matahari. Mars dan lainnya punya orbit di luar Bumi,” jelas Rayhan.
Beginilah transit venus akan terlihat, ada noktah hitam mengorbit pada matahari |
Sayangnya,
pada peristiwa transit Venus tanggal 6 Juni 2012, tidak seluruh daerah
yang bisa mengamatinya. Beruntung, seluruh wilayah Indonesia masuk dalam
wilayah pengamatan.
Wilayah
Indonesia Timur dapat mengamati peristiwa tersebut dari awal hingga
akhir yang berlangsung sekitar 6 jam. Sementara wilayah Indonesia barat
dapat mengamati lebih dari 5 jam.
“Sejak pertama kontak sampai selesai dari Jakarta bisa diamati mulai pukul 05.10 pagi,” kata Rayhan.
Namun, karena
pada saat transit dimulai Matahari belum terbit, pengamatan baru bisa
dilakukan beberapa menit kemudian hingga berakhir pukul 11.00.